Bolu Kukus Legit dari Parahyangan

Oleh Ardian Je



Sekitar pukul 8.30 WIB, orang-orang berbaris rapi di areal parkir Siliwangi Bolu Kukus (SBK, http://siliwangibolukukus.com/), di Jalan Raya Serang Jakarta KM.4, Ruko Milenium No.10 Kelurahan Panancangan, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten, Minggu, 26 Juli 2020. Sebelum berbaris di halaman ruko yang hanya selangkahan kaki dari Terminal Pakupatan itu, mereka disemprot terlebih dahulu dengan cairan disinfektan oleh salah seorang anggota tim SBK yang berpakaian serbahitam khas Sunda Parahyangan. 

Di menit-menit berikutnya, orang yang mengantre –dalam jarak sekitar satu meter-- semakin banyak. Lapangan parkir tak mampu lagi menampung antrean dari para calon pembeli. Sekitar pukul 9.00 pintu toko pun dibuka. Para pembeli yang sudah mengantre dan menganton.gi nomor antrean memasuki toko yang berlogo maung (harimau) itu. 

Kesan pertama yang muncul saat kita berada di dalam toko ialah suasana perpaduan antara daerah Sunda dan modern yang elegan dan menenteramkan, khas kelas menengah. 500 paket bolu kukus (satu paket berisi tiga dus dengan rasa yang berbeda) dipajang di rak yang terbuat dari bambu. Di rak-rak lain, tidak hanya ada pajangan bolu kukus yang memiliki varian 14 rasa, tetapi juga ada pelbagai makanan khas Sunda seperti batagor dan aneka kudapan lainnya yang diproduksi oleh para anggota UMKM.



Meski sudah berada di dalam toko, para pembeli tetap tertib menjaga jarak yang sudah ditentukan oleh pihak manajemen toko. Di lantai, tertempel penanda di mana para pembeli mesti berdiri. Setiap pelanggan hanya diperbolehkan membeli satu paket. Promo spesial dalam Opening Store Resmi kelima ini adalah beli 1 dapat 3 dengan harga 30.000. Dalam durasi sekitar dua jam, 500 paket habis terjual. Itu untuk gelombang pertama. Untuk gelombang kedua, sore harinya, dibuka kembali sekitar pukul 15.30 dengan jumlah paket yang sama. Dalam dua kali putaran jarum jam, 500 paket itu pun terjual. 

Bolu Kukus Legit

Beruntung, saya kebagian kupon antrean dan bisa menikmati beberapa varian rasa bolu kukus produksi SBK ini. Saya mencicipi bolu kukus rasa alpukat mentega dan brownies coklat. Saat dus dibuka, tercium aroma sedap. Ada tisu berwarna coklat dengan logo maung tadi dan pisau atum (plastik) transparan. Jadi, bagi kalian yang tak sabar ingin menikmati bolu kukus ini setelah keluar dari toko, jangan khawatir, bisa kok!





Saat bolu masuk ke mulut, kelembutan terasa di lidah. Legit sekali. Belum lagi ditambah dengan parutan keju yang segar. Rasa nikmat di lidah semakin bertambah. Selain dua rasa tadi, ada varian rasa lain yang tak kalah enak, yakni rasa Susu Lembang, Stroberi Ciwidey, Kopi Bogor, Ubi Cilembu, Ketan Kelapa, Talas Bogor, Kurma Ajwa, Mangga Indramayu, Madu Odeng, Kacang Ijo, Talas Oren, Talas Aren dan Jeruk Garut yang harga normalnya hanya 27.500. Belum lama ini, SBK juga membuat varian rasa anyar, yaitu rasa Martabak Kacang yang harga normalnya 29.500. Murah pisan euy. Bagi kalian pencinta teh atau kopi, bolu kukus dari SBK ini sangat cocok menjadi temannya.








Jika kalian malas jalan, kalian bisa juga pesan bolu kukus ini. Para rider SBK siap mengantar sampai ke depan pintu rumah. Dan jangan khawatir untuk tampilan dan kualitas rasanya. Dus bolu kukus ini dirangkai oleh mesin, dan penempatan kuenya pun dilakukan oleh mesin yang canggih dan higienis. Untuk rasa, pasti dijamin ketagihan. Dan untuk “jam terbangnya”, bolu kukus ini sudah sampai ke seberang pulau.

Bagi kalian warga Kota Serang dan sekitarnya yang sedang mencari kudapan untuk suguhan tamu atau oleh-oleh untuk keluarga tersayang, silakan datang ke Siliwangi Bolu Kukus, bolu khas Parahyangan yang legiiit bingit.

Komentar

  1. nchie hanie29 Juli 2020 pukul 23.27

    Beneran ini, salut sama Team SBK, opening store baru selalu mengedepankan protokol kesehatan demi kenyamanan pengunjung dan karyawannya ya.

    Selamaat, dan sukses buat SBK.
    Btw aku suka pisan sama yang Martabak kacang donk..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sawah, Nasibmu Kini

Gambar
Oleh Ardian Je Saat masih kanak-kanak, saya bersama teman-teman di kampung halaman sering bermain di sawah saat musim panen tiba. Banyak sekali permainan yang kami lakukan, seperti membuat wayang golek dari jerami, bermain sepak bola, bermain layang-layang, bermain kejar-kejaran, bermain perang-perangan, pernah juga bermain smack down-smack down- an yang pernah tenar di televisi. Saat musim panen tiba, angin yang berhembus di sawah terasa sangat menyegarkan di sore hari. Banyak orang kampung saya, termasuk saya, duduk di pematang sawah, di pinggir kampung, hanya untuk sekadar duduk-duduk dan merasakan kesegaran angin tersebut. Entah kenapa, saat musim panen tiba, anak-anak mendapat uang jajan lebih dari orangtua mereka. Mungkin itu salah satu keuntungan bagi masyarakat kampung saat musim panen tiba, yakni punya uang lebih, meski tak seberapa. Pendek kata, sawah adalah bagian dari orang-orang kampung. Tapi kini, saat musim panen tiba, saya jarang melihat anak-anak berma
Baca selengkapnya

Nobiagari

Gambar
Oleh Ardian Je Dalam anime Gegege no Kotarou episode perdana yang dirilis Toei Animation, ada sesosok youkai (hantu, roh jahat) yang baru saja terbebas karena segelnya dilepas seseorang tanpa sengaja. Youkai tersebut ialah Nobiagari. Terbebasnya Nobiagari menjadi semacam “kebangkitan para youkai” di Jepang. Nobiagari adalah youkai bermata satu—matanya berwarna merah. Ia memiliki enam kaki yang bisa memanjang. Dari matanya, ia bisa mengeluarkan kekuatan berupa sinar yang bisa menghantam lawan. Kekuatannya cukup menghantam tubuh Kotaro dalam pertarungan. Selain itu, ia mempunyai kekuatan lain yang tak kalah hebat dan berbahaya. Ia bisa menanamkan benih pohon vampir kepada manusia. Manusia yang terkena (ditanami) bibit pohon vampir akan berubah menjadi pohon vampir yang berwarna cokelat gelap. Bahkan, di Shibuya, orang-orang terkena kekuatan Nabiagari ini. Dan di beberapa titik, Shibuya dipenuhi hutan pohon vampir.   Tidak hanya itu, bahkan Kotaro juga terkena sera
Baca selengkapnya

Pilkada dan Perpustakaan

Gambar
Oleh Ardian Je Di Kota Serang, aura pemilihan kepala daerah atawa pilkada sudah terasa begitu kuat. Maklum, tahun 2018 mendatang Kota Serang akan memilih kepala daerah yang baru, pemimpin baru (?), penguasa baru. Di perempatan jalan Kebon Jahe, Warjok, Ciceri maupun di jalan-jalan lainnya sudah terpampang demikian sesaknya baliho-baliho para bakal calon walikota dan bakal calon wakil walikota. Di baliho-baliho itu mereka mengenakan pakaian yang bagus, lengkap dengan peci atau kerudung, dan memasang senyum yang manis. Mereka tengah berupaya memperkenalkan diri kepada masyarakat. Pemasangan baliho-baliho itu merupakan langkah awal memperkenalkan diri sebelum musim kampanye dimulai. Terkait kampanye, mungkin kita (baca: masyarakat) sering mendengar janji-janji atau program-program para calon kepala daerah. Janji-janji atau program-program itu diutarakan agar masyarakat tertarik untuk memilih, agar sang calon kepala daerah yang diusung partai politik beserta koalisinya dapat
Baca selengkapnya